heraloeb.doc |
Terkadang heran kan, kok setiap minta darah ke PMI kudu bayar padahal kalo kita donor darah kan gratis, kitanya ga minta duit sama sekali… walopun… emang sih bisa dapet segelas susu/kacang ijo, telor rebus, indomie, apple.. (beda2 setiap donor) tapi kalo diitung ga semahal waktu kita mesen darah ke PMI…
PMI jualan darah?? nyari untung banget yah…..
Nah.. disini sy mau ngejabarin kenapa sih kok bisa jadi mahal…
Begini ceritanya, biaya yang kita bayarkan untuk perkantong darah itu sebenarnya adalah biaya pemeliharaan darah supaya kondisinya bisa sama seperti waktu masih didalam tubuh.
Rincinya kira2 seperti ini….
1. Kantong darah
kantongnya bukan kantong plastik biasa yg dijual kiloan dipasar lho, tapi kantong yang didesign khusus agar darah tidak mudah beku dan tidak rusak.
2. Biaya pengecekan terhadap penyakit
Pada saat donor kita akan dicek kesehatannya mulai dari tensi hingga kadar
hemoglobinnya.
Termasuk juga dengan biaya pengecekan terhadap penyakit menular supaya tidak terjadi penularan penyakit melalui transfusi darah.
Kalau sesuai dengan keputusan WHO, penyakit yang dicek itu adalah : HIV,
Syphilis/rajasinga/Treponema, Hepatitis B, Hepatitis C.
Coba bayangkan bila kita check up ke dokter buat ngecek kita ada penyakit apaan aja, berapaan tuh biayanya.
Dengan donor darah, udah kita membantu orang lain, kita secara tidak langsung juga check up gratis. Karena kalau ternyata kita mempunyai penyakit seperti yang disebutkan diatas kita akan dihubungi oleh PMI (jadi jangan asal ngisi data yah)
3. Biaya Proses Komponen Darah.
Fyi, Darah yg di donorkan tdk berhenti hanya sampe kantong yang anda lihat waktu ngedonor saja.
Kenapa?
jadi orang butuh darah itu ada yang butuh hanya trombositnya saja, ada yang butuh plasma darahnya saja, ada yang butuh darah merahnya saja dll..
contoh:
Trombosit, dipakai untuk penderita demam berdarah, kelainan pembekuan darah, operasi kanker, dll
Nah, untuk mendapatkan trombosit dari darah itu ada proses yang namanya Apheresis dimana prosesnya itu membutuhkan syarat yang banyak dan biayanya sekitar 3,8 juta (perkantong? cc? saya ga jelas) dan hasil dari apheresis ini hanya bertahan 5 jam setelah proses.
4. Uji Silang kecocokan pendonor & terdonor!
Jadi kalau ada org mikir darah bisa langsung di transfusi asal golongan darahnya sama itu… SALAH.
Darah harus di check apakah cocok dengan recipient/penerima donor. Kalau tidak, bahaya!
A. Biaya operasional
Biaya2 seperti alat2, listrik, SDM.
Emangnya orang yang kerja di PMI gak butuh gaji? Mereka juga butuh hidup kan?
Belum tempat penyimpanan darah di PMI, butuh biaya kan, kalo mereka ga bisa bayar listrik ke PLN trus dimatiin, darah rusak semua, yang rugi siapa? yang darurat membutuhkan darah kan……
Org sering beranggapan klo darah itu mereka beli dari PMI, pdhl yg benar adalah, ada harga yg disebut BPPD (Biaya Pemeliharaan & Penyimpanan Darah, CMIIW) jg jika tanpa subsidi bisa mencapai 380ribu rupiah, terdiri dari:
1. Biaya alat2 yg sekali pakai contohnya:
- Jarum
- Kapas
- selang
- kantong darah (ini harganya cukup mahal krn harus bs mempertahankan spy kondisi darah ttp sama dgn yg ada dlm tubuh kita)
- Makan/minum pendonor
2. Biaya Pemeliharaan darah:
- biaya screening darah
- biaya pemisahan unsur2 darah
- bank darah
- biaya mesin2/alat2 penyimpan komponen darah (non darah merah, krn darah yg di bank darah itu adalah darah merah)
3. Biaya disposal darah (untuk dispose smua darah yg dianggap reject). Khusus utk ini, PMI mengeluarkan dana tiap tahun skitar 300 (Tiga Ratus) Juta untuk mendispose darah yg reject ke PPLI
4. Biaya operator (yg ambil darah) perkantong 15ribu (including dokter and staff)
Anyway, harga standard yg ditetapkan pemerintah setelah disubsidi, ternyata menjadi Rp 250ribu.
Tiap daerah berbeda, tergantung subsidi tiap Pemda masing2. Ada daerah yg disubsidi 100%, seperti KUTAI, tp ada juga yg disupport O% oleh pemdanya, akibatnya biaya perkantongnya mahal.
IMHO, donor darah itu ibarat simbiosis mutualisme. Hubungan yang saling menguntungkan, antara pendonor & terdonor. Kok bisa gitu?…
Karena setiap tetes darah yg kita sumbangkan tdk hanya memberikan kesempatan hidup buat yg menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan buat kita.
Kok bisa??
Justru saat darah kita keluar dr tubuh, secara alamiah tubuh akan bereaksi langsung membuat penggantinya, jadi kita tdk akan kekurangan darah.
Atau, gini nih kalo mau dirinci:
1. Menjaga Kesehatan Jantung.
Nahhh, ini penting banget nih buat diketahui para LELAKI. meskipun wanita juga penting buat tau!
FYI, darah mengandung Zat Besi (Fe).Tingginya kadar zat besi dlm tubuh membuat seseorang rentan terhadap penyakit JANTUNG.
Zat besi yang berlebihan di dalam darah bs menyebabkan oksidasi kolesterol yg akan menumpuk pada pembuluh darah dinding arteri.
Dan ini sama dengan anda MEMPERBESAR peluang anda untuk terkena serangan
jantung dan stroke!
Tuhhhh… serem khan?
Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih
stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
Trus apa hubungannya dengan PRIA kok lebih beresiko ketimbang wanita. Karna…
klo wanita, tiap bulan rajin “donor alami” lwt haid.
2. Regenerasi darah
Tiap kali mendonor, sumsum tulang (tulang belakang dan tulang2 panjang seperti tulang kering dan paha) akan segera memproduksi ulang sel darah merah yang telah hilang.
Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah..Kita jadi lbh segar jadinya..
3. Membantu penurunan berat tubuh.
Eits. Klo yg ini saya juga belum yakin, pengen saya skip, tp gpp deh, buat tambahan info aja yah.
Katanya nih ya, mendonor itu salah satu metode diet, karena mendonorkan 450ml darah bs membantu membakar kalori 650 kal.
4. We feel good… by doing good…
darah anda… darah yang tidak akan membuat kita kehilangan apapun, tetapi berarti sebuah masa depan buat yang lain.
NOTE:
INGAT!!! PMI Bukan milik pemerintah.. tapi pemerintah membantu/mensubsidi…
hal ini yang sering dilupakan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar