Rabu, 11 Juli 2012

LEHER PRESIDEN TERJERAT KONTRAK POLITIK


hera/doc2012
 kontrak politik bukan sebuah janji kpd masyarakat atau kesepakatan dng pemilih, tapi sebuah perjanjian hitam diatas putih antara calon pejabat dng pengusaha.. ini adalah fakta..
IDEALNYA kontrak politik bagi sang kandidat adalah manifesto peneguhan sikap moral kepemimpinan dan kenegarawanan untuk sungguh-sungguh dan penuh kejujuran atas detail klausa pengikatan diri dengan rakyat. Kalau saja pemimpin berangkat dari semangat ini, maka kontrak politik menjadi alternatif ideal atas upaya pencarian figur sang kandidat. Tapi apa boleh buat kita harus bersabar menunggu. ( DIKUTIF: DARI KONTRAK POLITIK/POLITIK KONTRAK)

siapa yg di dengar oleh calon presiden/ kepala daerah... Rakyat kah ??.. bohong .. sebelum pemilihan sang bakal calon akan datang ke rumah sang sutradara (pengusaha merangkap tokoh merangkap GURU SPIRITUAL).. mereka minta support moril dan materil.. dan sang sutradara pun MEMINTA BAKAL CALON MENANDATANGANI SEBUAH SURAT.. biasanya isinya ga jauh2 dng bisnis,, contoh semua kebijakan wilayah barat/timur/selatan/utara harus lewat rekomendasi saya.. dan biasanya sang bakal calon akn menganggukan kepala tanda setuju.setelah kontrak politik itu ditandatangani sang sutradara pun mengelontorkan uang yg tdk sedikit ,seluruh tim sukses nya dia di seluruh negeri dia kucurin dana . ( dikutif langsung dari mulut sang sutradara negeri ini...) saat penulis mau menulis blog ini ,di otak  penuh dng narasi. tertegun duduk di sebuah meja megah,, dimana dikanan kiri, atas, belakang tempat dududk ku terlihat foto2 para presiden, dan calon presiden , para gubernur dan calon gubernur, bupati mereka terlihat  sedang duduk di kursi yg sy duduki..hhmmmm.. rupanya sekelas presiden pun di depan sang sutradara cuma diam tertegun... sang sutradara pun bicara ma saya.. di sini lah para jendral,, keluarga cendana para calon gubernur , bupati dan walikota duduk bicara.. untuk menulis kontrak politik... kalimat itu bukan hoak.. karena saya bisa lihat dokumentasi yg jelas di dinding ruang itu... luar biasa... merinding saya melihat sosok sang sutradara yg penampilannya sederhana dan bersahaja..
KOntrak politik yg ditandatangani dng rakyat/ mahasiswa saat pemilu hanya akan menjadi sebuah catatan usang disaat dia menjadi pejabat catatan itu akan numpuk di tong sampah, tapi "catatan kontrak politik dng sutradara/pengusaha .. harga mati harus dilaksanakan"... jika hianat siap2 digulingkan bahkan di masukan penjara dng cara mencari kelemahannya .. bahkan bisa jd di bunuh.. woowwwwww... GILAAAA.. BENER2@ GILAAA...
SECARA KEBETULAN saat itu sy ditelepon sama kawan , dia seorang anggota DPRD di sebuah kota kecil.. dia berkata ..kalo dia mau ke jakarta mau ada projek ..mau minta restu,, aku bilang knapa ga minbta restu sama bupati aja.. dia pun tertawa.. what...sama bupatii  ..????  bupati itu hanya simbol aja.. bupati sesungguhnya ada di jakarta... bupati ku nyembah2 lah sama beliau.. rupanya sang sutradara itu seorang pengusaha di jakarta yg mengendalikan sebuah pemerintahan di sebuah kab. kecil.. hmm ... bener2 nyata  istilah PEJABAT HANYA SEBUAH BONEKA... ..
di sebuah kota kabupaten,provinsi bahkan negara pasti ada sutradaranya.. kadang2 sutradara nasional merupakan sutradara di daerah juga... sutradara politik banyak macamnya ada yg hitam ada juga yg putih,, sutradara hitam biasanya minta proyek negara, selalu KKN dng instansi negara, tapi sososk yg sy temuin adalah sutradara politik putih, dia bayar pajak, dia ikuti aturan,, DIA CUMA amanat sama PRESIDEN "sy akan support kamu jadi presiden lahir dan batin  saat km menjabat ""JANGAN COBA2 USIK USAHA SAYA"... 3 bulan kebelakang area pertambangannya di klaim sama sebuah PT X dan PT X itu tidak tau lahan siapa yg dia serobot, saat perseteruan lahan , PT X meminta bantuan TNI dan saat itu turun 1 batalion TNI menduduki lahan sang sutradara politik, dia mengerahkan masyarakat dan dia menginstruksikan  siapapun yg masuk lahan saya potong lehernya ( kalimat itu tdk sungguh2 tapi sebuah penyemangat agar rakyat mau mempertahankan tambang nya).. saat rakyat pendukung sedang berhadap2an dng TNI, sang sutradara menelepon kepada seorang Profesor sang pendiri sebuah partai dan merupakan orang yg di segani oleh presiden jg, dia  marah dan memaki2 atas ulah TNI yg di bayar PT X untuk menduduki lahanya , dan meminta 1x3jam TNI harus segera keluar dari wilayahnya... tidak kurang dari 2 jam.. tiba2 TNI menarik pasukannya dari area tambang sang sutradara politik.. tidak lebih dari 1 minggu sang komandan batalion di mutasi ke ujung negeri, selang 1 minggu terjadilah kejadian seru.. dimana sang presiden dia kata2 in... APA HARUS SY BILANG ANJINGG SAMA KAMU... anak buah mu kenapa mau rampas lahan ku... ??.. sang presiden hanya diam dan dia meminta maaf... setelah itu lahan sengketa seluas 1400H dimenangkan oleh sang sutradara .. dan dia bernazar 70 H akan dia hibahkan keada rakyat.. DAN saat surat dari MA datang , sebuah surat keputusan pemenangan sengketa lahan, dia pun menghibahkan tanah nya kepada rakyat, luar biasa.. saya sangat terhormat bisa kenal deng sang sutradara politik yg bijak ini..
ini adalah cerita,  apa itu KONTRAK POLITIK  , INI adalah  SEKILAS CERITA DI BALIK KONTRAK POLITIK, INI HANYA SEBAGIAN KECIL  cerita dari sang sutradara bijak yg sy bloging, masih banyak cerita2 kontrak politik dari sutradara bejad ( sutradara asing/mafia).sy tdk elok menceritakanya karena sungguh2 miris jika sy ceritakan..yang sy ceritakan adalah sebuah cerita kontrak politik yg baik..
hmm,, sekarang aku baru merasakan presiden/ kepala daerah yg slalu ditakuti sama PNS dan anak buahnya tak ubahnya hanya sebuah boneka atau artis sinetron.
KONTRAK POLITIK BUKAN MILIK RAKYAT TAPI MILIK PENGUSAHA/SUTRADARA POLITIK.... tapi jangan kwatir sutradar politik bijak jauh lebih banyak , seperti yng sy kutip ini.. banyak cerita yg ada diotak saya tp saking banyak dan mencengangklan sy tak bisa mencurahkan semua nya ke dalam bentuk tulisan..

heradoc2012


neks POLITIKUS CERDIK DAN POLITIKUS LICIK ( di kutif langsung dari sutradara politik negeeri ini)..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar